Kamis, 04 Desember 2008

Memecah Angle Berita

ADA kesulitan yang umum terjadi di kalawan wartawan pemula. Kesulitan terjadi ketika data yang dikumpulkan wartawan ternyata teramat banyak hingga ia tak mampu lagi memilih dari mana harus memulai menulis.

Sesungguhnya, ada cara sederhana untuk mengatasi hal tersebut. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah membuat klasifikasi topik dari semua informasi yang diperoleh.

Langkah berikutnya adalah mengelompokkan topik-topik yang masih berkaitan dalam satu kelompok.

Langkah ketiga, memilih topik-topik yang sudah dikelompokkan tadi berdasar skala kemenarikan bagi pembaca. Topik yang paling menarik ditempatkan pada urutan teratas,

Ambil contoh, ada dua atau tiga kelompok topik yang menurut Anda paling menarik. Yang harus Anda lakukan adalah memilih salah satunya, dan menyimpan dua kelompok topik lainnya sebagai "amunisi".

Setelah sebuah kelompok topik yang paling menarik terpilih, mulailah melakukan proses yang sama, yakni memilih informasi atau pernyataan yang mana saja yang paling memiliki daya jual. Tulislah paling tidak lima hal yang paling menarik. Pilih yang paling menarik, dan mulailah menulis dari sudut tersebut.

Akan tetapi, sekalipun teknik ini sudah dilakukan, dan Anda sudah berhasil membuat sebuah tulisan, kerap masih saja ada satu atau dua informasi menarik yang Anda kesulitan untuk memasukkannya dalam tulisan Anda yang pertama.

Sekali lagi, tak perlu memaksakan diri. Jadikan informasi menarik yang belum tertulis itu sebagai bahan untuk menulis berita baru yang terkait dengan berita sebelumnya. Di dalam dunia jurnalistik, ini dikenal dengan sebutan anak berita. Dan namanya juga anak, tentu bisa tak cuma satu, tapi dua, tiga atau empat.

Saat menulis anak berita inilah biasanya kelompok topik yang pada awal tadi Anda simpan sebagai "amunisi" menemukan jalurnya. Jika ini terjadi, jangan ragu untuk menuliskannya. Yakinlah bahwa Anda sudah berada pada jalan yang tepat.

Sejumlah topik menarik sebenarnya juga dapat Anda simpan untuk suatu saat Anda buat dalam bentuk feature, atau tulisan khas yang lebih mengutamakan unsur human interest, dan tak terlalu terikat oleh waktu penayangan.

Jika ini akan Anda lakukan sebaiknya lakukan eksplorasi yang lebih mendalam saat melakukan peliputan. Ini berarti, Anda memang harus sudah memiliki rencana bagaimana semua informasi yang Anda kumpulkan itu akan Anda tulis sejak Anda masih berada di lapangan. (arief permadi)





3 komentar:

GiE mengatakan...

Waduh...
Tampilannya baru ya Pa?
Lebih bagus dari yang kemaren.
Jadi pengen...
Bikinnya gimana? Hahahaah...
BTW, thanks buat nilai UTS-nya ya.

Radar Tasikmlaya mengatakan...

Damang kang Arief. Met Tahun Baru saja. Semoga Tribun Jabar tetap jaya

Unknown mengatakan...

masukan yang baik sekali.. apalagi bagi pemula seperti saya.
mas.. bisa kah kasih contoh klasifikasi topik dari informasi yg diperoleh?
atau adakah buku mengenai menentukan angle berita yang bagus tuk saya baca ?