Senin, 15 September 2008

Pengertian Berita


PADA konteks media cetak, berita dapat diartikan sebagai rekonstruksi dari fakta yang penting dan, atau menarik bagi pembaca yang disebarluaskan melalui media massa dalam bentuk tulisan dengan berbagai kelengkapannya.
Ada beberapa kata kunci dalam definisi di atas, yakni: rekonstruksi, fakta, penting dan menarik, bahasa tulis, dan media massa.

Dalam konteks berita, rekonstruksi diartikan sebagai reka ulang, perekaan kembali sesuatu dalam bentuk yang seutuhnya, tanpa pengurangan atau penambahan, atau perubahan struktur yang mengakibatkan terjadinya perbedaan antara konstruksi sesungguhnya dan konstruksi aksen yang dihasilkan dari upaya rekonstruksi. Semakin pandai pewarta membuat deskripsi dari fakta yang dia sajikan, akan semakin tepat rekonstruksi yang ia buat.
Fakta. Sesuatu yang benar-benar terjadi atau sesuatu yang dikatakan benar-benar terjadi oleh seseorang yang dianggap berkompeten. Opini pewarta tidak termasuk dalam katagori fakta yang dimaksud. Namun, opini seseorang adalah fakta bagi si pewarta.

Penting dan menarik. Tidak semua fakta yang direkonstruksi dapat digolongkan sebagai sebuah berita yang bernilai tinggi. Secara garis besar, nilai berita ini sangat ditentukan oleh seberapa penting dan menariknya rangkaian fakta yang disajikan. Semakin penting dan menarik fakta yang disajikan, akan semakin tinggi nilai fakta tersebut. Kemampuan pewarta untuk memadukan syarat penting dan menarik pada fakta yang ia sajikan, akan membuat fakta tersebut semakin mempunyai nilai jual.

Pembaca. Pembaca adalah bos yang sesungguhnya bagi seorang wartawan. Terlepas dari apapun idealisme yang dianut wartawan, berita adalah "sesuatu" untuk dijual, dan pembaca adalah pembelinya. Karena itulah, seorang wartawan yang baik senantiasa memikirkan aspek ini saat menulis. Ia tidak menulis hal-hal yang penting dan menarik bagi dirinya, melainkan hal-hal yang penting dan menarik bagi sebagian besar pembacanya. Bagaimana pun, media massa adalah sebuah bisnis.

Bahasa tulis. Karena disampaikan dalam bentuk tulisan, kemampuan berbahasa (termasuk di dalamnya logika berbahasa) serta pemahaman terhadap fungsi tanda baca memegang peranan yang sangat penting. Kesalahan pemakaian kata, penggunaan istilah yang tidak tepat, kesalahan penerapan tanda baca dan kesalahan dalam logika berbahasa, akan membuat fakta yang direkonstruksi dalam bentuk tulisan menjadi kabur bahkan salah.

Kelengkapan. Kelengkapan yang dimaksud adalah kelengkapan dalam penyajian, meliputi tata letak, penjudulan, pullout, ilustrasi, grafis, info grafis dan foto.

Penyebarluasan. Sebuah rekonstruksi dari fakta yang penting dan, atau menarik bagi pembaca yang disajikan dalam bentuk tulisan beserta kelengkapannya hanya dapat dikatagorikan sebagas sebuah berita jika rekonstruksi dari fakta yang penting dan, atau menarik bagi pembaca yang disajikan dalam bentuk tulisan beserta kelengkapannya itu disebarkanluaskan kepada khalayak melalui media massa.
(arief permadi)

Tidak ada komentar: