Selasa, 07 Oktober 2008

Menulis Lead



SETIAP tulisan terdiri atas tiga bagian, yaitu pembukaan (lead, intro), tubuh (detail), dan penutup. Namun, dari ketiga bagian itu, menulis lead-lah yang sering kali dianggap sebagai bagian yang tersulit.

Pada dasarnya, tak ada aturan baku yang mengatur format sebuah lead atau teras berita. Lead dapat ditulis dalam pola apapun, selama memenuhi unsur penting, menarik, serta mempunyai daya jual yang tinggi.

Selain tergantung pada news value, kemanarikan lead juga sangat tergantung dari bagaimana rangkayan kata dan kalimat yang dipakai disusun oleh penulisnya. Terkait ini ada beberapa patokan, berikut di antaranya:

  • Tulislah dengan kalimat-kalimat pendek.
  • Gunakan bahasa yang mudah dimengerti
  • Tonjolkan informasi yang paling penting pada bagian awal
  • Perlihatkan manfaatnya bagi pembaca
  • Jangan berbelit-belit
  • Tonjolkan kehebohan, konflik, keajaiban, kenestapaan dsb jika unsur-unsur tersebut yang dipilih
  • Masuklah melalui sisi karakteristik, sifat, adat, kebiasaan, kesukaan, atau segala macam hal yang dekat atau memiliki kedekatan dengan pembaca, bisa juga dengan memilih sisi fakta yang paling memberikan keuntungan bagi pembaca
  • Hal lain yang juga tak kalah penting adalah pembatasan penggunaan istilah dan jargon yang sulit dibaca, tidak pada tempatnya, atau sulit dimengerti. Gunakan kosa-kata yang umum. Pastikan bahwa kata-kata yang digunakan selalu tepat dan mengena

Sebuah lead, bisa juga ditulis dengan menggunakan pendekatan 5 W plus 1 H. Kita tinggal memilih mana yang paling penting, menarik dan berdaya jual dari 5 W p;us 1 H itu, apakah unsur what-nya, why-nya, who-nya, where-nya, when-nya, atau how-nya? Lihat beberapa contoh berikut ini.
Dalam penulisan berita langsung yang menggunakan piramida terbalik, unsur layak berita yang paling kuat ditulis sebagai pembukaan.

Seluruh berita disampaikan paragraf demi paragraf dari keseluruhan fakta. Seluruh fakta adalah jawaban atas enam pertanyaan pokok, dan jawaban inilah yang disampaikan bagian demi bagian. Satu paragraf mengandung satu kesatuan ide yang bahannya berasal dari fakta-fakta.

Jika menggunakan teknik piramida terbaik, bagian penutup menjadi tidak terlalu penting, sebab bagian terpenting sudah disampaikan dalam pembuk­aan maupun tubuh berita.

Tetapi untuk tulisan yang berwujud berita kisah (feature), ada kalanya klimaks peristiwa ditempatkan pada bagian penutup. Karenanya penulisan penutup ini bisa jadi sangat penting.
Berita kisah ditulis dengan struktur bebas, tidak mengguna­kan teknik piramida terbalik.

Biasanya lebih mengutamakan penguluran ketegangan, yaitu dengan menempatkan klimaks atau fakta yang paling dramatis di bagian akhir. Pembukaan berita kisah biasanya hanya merupakan usaha untuk menarik perhatian, bukan memberi informasi. Dalam berita kisah, penulis selain memberikan fakta-fakta yang sifatnya manusiawi, juga dengan gaya prosais menampilkan suasana.(arief permadi)

Tidak ada komentar: